Kamis, 15 Desember 2011

MAKALAH ILMU KALAM

PENDAHULUAN
Dalam Islamic Studies atau Dirasat Islamiyah, ilmu kalam (`ilm al-kalâm) termasuk kajian yang pokok dan sentral. Ilmu ini termasuk rumpun ilmu ushuluddin (dasar-dasar atau sumber-sumber pokok agama). Begitu sentralnya kedudukan ilmu kalam dalam Dirasat Islamiyah sehingga ia menawari, mengarahkan sampai batas-batas tertentu "mendominasi" arah, corak, muatan materi dan metodologi kajian-kajian keislaman yang lain, seperti fikih, (al-ahwal al-syakhsyiyah, perbandingan mazdhab, jinayah-siyasah), ushul fiqh, filsafah (Islam), ulum al-tafsir, ulum al-hadist, teori dan praktik dakwah dan pendidikan Islam, bahkan sampai merembet pada persoalan-persoalan yang terkait dengan pemikiran ekonomi dan politik Islam. Lima fakultas di lingkungan IAIN1  (Adab, Dakwah, Syari'ah, Tarbiyah dan Ushuluddin) seluruhnya mengajarkan ilmu kalam dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Sedemikian kokohnya kedudukan ilmu kalam dalam studi-studi keislaman sehingga nyaris terlupakan sisi historisitas bangunan pola pikir, logika, metodologi dan sisitematika keilmuam kalam itu sendiri, yang pada gilirannya terlupakan pula agenda pengembangannya. Bagaimana sejarah perkembangan "teori-teori" ilmu kalam, model/tipe logika apa yang biasa digunakan oleh para penggunanya, faktor apa saja yang mendorong menguatnya pengaruh pendekatan kalam dalam keberagamaan Islam? Mengapa kemudian muncul ke permukaan pendekatan tasawuf menjadi counter terhadap model dan corak pendekatan kalam? Kritik terhadap model pendekatan kalam oleh ulama klasik begitu gencar, tetapi mengapa ia tetap bertahan kokoh seperti sediakala, bahkan belakangan terkesan "diproteksi" oleh berbagai kepentingan sosial-politik yang selalu mengelilinginya?
Pada era globalisasi agama dan budaya, umat Islam di seantero dunia secara alamiah harus bersentuhan dan bergaul dengan budaya dan agama orang lain. Sering kali dijumpai bahwa umat Islam, baik sebagai individu dan lebih-lebih sebagai kelompok, mengalami kesulitan keagamaan -untuk tidak mengatakan tidak siap-ketika harus berhadapan dengan arus dan gelombang budaya baru ini. Bangunan keilmuan kalam klasik rupanya tidak cukup kokoh menyediakan seperangkat teori dan metodologi yang banyak menjelaskan bagaiamana seorang agamawan yang baik harus berhadapan, bergaul, bersentuhan, berhubungan dengan penganut agama-agama yang lain dalam alam praksis sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Senin, 12 Desember 2011

MAKALAH TEOLOGI ISLAM (ILMU KALAM)


TEOLOGI ISLAM

Dalam Islamic Studies atau Dirasat Islamiyah, ilmu kalam (`ilm al-kalâm) termasuk kajian yang pokok dan sentral. Ilmu ini termasuk rumpun ilmu ushuluddin (dasar-dasar atau sumber-sumber pokok agama). Begitu sentralnya kedudukan ilmu kalam dalam Dirasat Islamiyah sehingga ia menawari, mengarahkan sampai batas-batas tertentu "mendominasi" arah, corak, muatan materi dan metodologi kajian-kajian keislaman yang lain, seperti fikih, (al-ahwal al-syakhsyiyah, perbandingan mazdhab, jinayah-siyasah), ushul fiqh, filsafah (Islam), ulum al-tafsir, ulum al-hadist, teori dan praktik dakwah dan pendidikan Islam, bahkan sampai merembet pada persoalan-persoalan yang terkait dengan pemikiran ekonomi dan politik Islam. Lima fakultas di lingkungan IAIN1  (Adab, Dakwah, Syari'ah, Tarbiyah dan Ushuluddin) seluruhnya mengajarkan ilmu kalam dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Sedemikian kokohnya kedudukan ilmu kalam dalam studi-studi keislaman sehingga nyaris terlupakan sisi historisitas bangunan pola pikir, logika, metodologi dan sisitematika keilmuam kalam itu sendiri, yang pada gilirannya terlupakan pula agenda pengembangannya. Bagaimana sejarah perkembangan "teori-teori" ilmu kalam, model/tipe logika apa yang biasa digunakan oleh para penggunanya, faktor apa saja yang mendorong menguatnya pengaruh pendekatan kalam dalam keberagamaan Islam? Mengapa kemudian muncul ke permukaan pendekatan tasawuf menjadi counter terhadap model dan corak pendekatan kalam? Kritik terhadap model pendekatan kalam oleh ulama klasik begitu gencar, tetapi mengapa ia tetap bertahan kokoh seperti sediakala, bahkan belakangan terkesan "diproteksi" oleh berbagai kepentingan sosial-politik yang selalu mengelilinginya?

Sabtu, 10 Desember 2011

kaidah-kaidah fiqh yang umum dan kusus


BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah
Qawaidul fiqhiyah  (kaidah-kaidah fiqh) adalah suatu kebutuhan bagi kita semua khususnya mahasiswa fakultas syari’ah. Banyak dari kita yang kurang mengerti bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apa itu Qawaidul fiqhiyah. Maka dari itu, kami selaku penulis mencoba untuk menerangkan tentang kaidah-kaidah fiqh, mulai dari pengertian, sejarah, perkembangan dan beberapa urgensi dari kaidah-kaidah fiqh.
Dengan menguasai kaidah-kaidah fiqh kita akan mengetahui benang merah yang menguasai fiqh, karena kaidah fiqh itu menjadi titik temu dari masalah-masalah fiqh, dan lebih arif di dalam menerapkan fiqh dalam waktu dan tempat yang berbeda untuk kasus, adat kebiasaan, keadaan yang berlainan. Selain itu juga akan lebih moderat di dalam menyikapi masalah-masalah sosial, ekonomi, politin, budaya dan lebih mudah mencari solusi terhadap problem-problem yang terus muncul dan berkembang dalam masyarakat.

Rabu, 07 Desember 2011

ADAT MENERIMA TAMU DAN BERTAMU


A.      Pengertian Tamu
Tamu adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang untuk mengunjungi instansi atau organisasi, untuk kepentingan pekerjaan baik kedinasan maupun pribadi. Tamu yang berkunjung ketempat dimana kita berkerja harus dihormati dan dihargai.
Biasanya tamu yang datang tentu ada keperluan yang berhubungan dengan kedinasan. Tamu yang berkunjung harus kita layani dengan baik, tanpa membeda-bedakannya. Oleh karena itu, sebagai tuan rumah harus berusaha untuk melayani tamu sebaik mungkin. Menerima tamu merupakan tugas utama seorang sekretaris. Dimana sekretaris harus bersikap ramah, sopan, dan bersedia untuk membantu memberikan informasi yang diperlukan tamu. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menemui tamu :
  1. Bersikap ramah memberikan salam dan menyapanya.
  2. Tanyakanlah maksud kedatangannya, dan berikan informasi yang sejelas-jelasnya.
  3. Bila tamu harus menunggu, usahakan agar tamu menunggu dengan suasana yang menyenangkan berikanlah bacaan (surat kabar, majalah).
  4. Bila pejabat yang diinginkan tamu tidak ada di tempat usahakan agar tamu meninggalkan pesan dan catat segera serta beritahukan kepada pejabat yang dituju.
  5. Biasanya di instansi atau perusahaan ada petugas khusus penerima tamu yang disebut Resepsionis. Tamu yang datang terlebih dahulu harus mengisi buku tamu. Untuk memudahkan petugas untuk menghubungi orang yang dituju oleh tamu.

Minggu, 04 Desember 2011

PENILAIAN KUALITAS DAN KUANTITAS HADIST

A.  PENDAHULUAN
Ada beberapa hal yang sangt penting dan mesti kita ketahui dalam masalah hadits yaitu
1.      Pada awalnya Rasulullah saw melarang para sahabat menuliskan hadits, karena dikhawatirkan akan bercampur-baur penulisannya dengan Al-Qur’an.
2.      Perintah untuk menuliskan hadits yang pertama kali adalah oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz. Beliau menulis surat kepada gubernurnya di Madinah yaitu Abu bakar bin Muhammad bin Amr Hazm Al-Alshari untuk membukukan hadits.
3.      Ulama yang pertama kali mengumpulkan hadits adalah Ar-Rabi Bin Shabi dan Said bin Abi Arabah, akan tetapi pengumpulan hadits tersebut masih acak (tercampur antara yang shahih dengan, dha’if, dan perkataan para sahabat.
4.      Pada kurun ke-2 imam Malik menulis kitab Al-Muwatha di Madinah, di Makkah Hadits dikumpulkan oleh Abu Muhammad Abdul Malik Bin Ibnu Juraiz, di Syam oleh imam Al-Auza i, di Kuffah oleh Sufyan At-Tsauri, di Bashrah oleh Hammad Bin Salamah.
5.      Pada pertengahan abad ke-3 hijriyah mulai dikarang kitab shahih Bukhari dan Muslim.
Dan disini kami akan coba menjelaskan mengenai syarat-syarat hadits shohih dan yang berkaitan dengannya.

Jumat, 02 Desember 2011

MAKALAH PESERTA DIDIK DALAM PROSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM


PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna diantara makhluk ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain yang diantaranya banyak memperoleh keistimewaan salah satunya dicitakan akal dan struktur tubuh yang begitu lengkap dan tidak ada satu kekurangan apapun. Sebagai manusia yang berakal dan mempunyai hati nurai untuk tidak melakukan hal yang tidak baik maka Allahpun juga memerintahkan selayaknya manusia haruslah berpendidikan, mencari ilmu agar apa yang dijalani sesuai dengan petunjuk Allah.
Pendidikan adalah merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan manusia. Menurut M.J. Langeveld ; “Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang belum kepada kedewasaan”. Kegiatan pendidikan pada umunya elalu terkait akan dua hal yaitu, pendidik dan peserta didik. Keterlibatan dua belah tersebut merupakan keterlibatan hubungan antar manusia (Human interaction). Hubungan interaksi itu akan serasi jika jelas kedudukan masing-masingkedua belah pihak secara profesional, yaitu hadir sebagai subjek dan objek yang memiliki hak dan kewajiban. Tahziduhu Ndraha menambahkan bahwa proses belajar mengajar terlibat empat pihak yaitu 1) pihak yang berusaha belajar mengajar 2) pihak yang berusaha belajar 3) pihak yang merupakan sumber pelajaran 4) pihak yang berkepentingan atas hasil (out come) proses belajar mengajar.

Jumat, 25 November 2011

MAKALAH KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA


BAB I

A.    Pendahuluan
Indonesia adalah Negara kepulauan yang merdeka sejak tahun 1945. Sebelum Negara ini merdeka, di Indonesia terdapat beberapa kerajaan yang berdiri di dalamnya. Kerajaan-kerajaan itu pada mulanya menganut ajaran agama hindu budha dikarenakan agama itulah yang pertama ada di negara Indonesia. Kemudian terbentuklah kerajaan-kerajaan islam karena adanya pengaruh dari pedagang-pedagang dari jazirah arab yang datang untuk berdagang dan menyebarkan agama islam yang terjadi pada abad ke-7 Masehi dan baru pada abad ke-13 berdirilah kerajaan islam diberbagai penjuru Nusantara yang merupakan kebangkitan kekuatan politik umat khususnya di daerah Jawa ketika kerajaan majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik internal. Hal ini dimanfaatkan oleh sunan Kalijaga yang membina wilayah tersebut bersam raden Patah yang merupakan keturunan Raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan-kerajaan islam di pulau Jawa pertama yaitu kerajaan Demak Bintoro, kemudian muncul kerajaan-kerajaan islam.
Ada beberapa kerajaan-kerajaan islam yang berdiri di Nusantara, baik di pulau jawa atau di luar jawa sebelum penjajahan belanda. Kerajaan-kerajan tersebut membawa pengaruh yang sangat besar dalam corak budaya dan perkembangan Negara..
Berangkat dari pendahuluan di atas, kami akan membahas tentang kerajaan-kerajaan islam sebelum penjajahan Belanda beserta pengaruhn pembentukan Budaya dalam pembentukan Negara Indonesia. Saran, kritikan, dan masukan sangat kami butuhkan agar tercipta suatu susunan makalah yang menjadi lebih baik dan berguna bagi kita semua. 

Kamis, 17 November 2011

Cerpen Labirin Boneka Kuncung


SINOPSIS
Labirin Boneka Kuncung

Cerpen ini menceritakan tentang kisah seorang gadis yang bernama “Nin” dimana gadis tersebut sangat membenci dan trauma terhadap kuncung. Kuncung yaitu bayi jagung (baby corn) atau jagung muda.
Sampai suatu ketika Nin benar-benar merasa di teror dengan kehadiran kuncung-kuncung yang berserak di depan pintu rumahnya tiap pagi. Rasa bencinya pada kuncung membuat ia merasa mual, jijik jika mendengar apalagi menyentuh kuncung. Hingga selama 20 tahun Ia tak pernah mau menyentuh kuncung lagi. tiap kali mendengar kuncung disebut, Nin merasa ada boneka-boneka kuncung yang menari di udara. Tertawa-tawa dan membentuk sebuah labirin yang siap memagut sukma dan melesapkannya di dalamnya, hingga tak berbekas. Meski boneka-boneka kuncung pernah menjadi mainan kesukaannya ketika Ia kecil. Namun rasa suka itu berubah ketika Ibu Nin meninggalkannya bersama boneka-boneka kuncung di pasar sendirian, hingga akhirnya Nin tinggal bersama seorang pengemis tua dan hidup menggelandang.
Juga rasa benci yang kian mendalam ketika Ia mendengar cerita masa lalu Ibunya dari Sukri. Teman kerja Ibunya, sesama buruh tani. Dimana Lastri Ibu Nin adalah wanita berlesung pipi yang sangat menarik mata banyak lelaki, hingga ladang jagung lah yang harus menjadi saksi atas muasal Nin lahir ke dunia ini. Entah berapa banyak lelaki yang bisa disebut sebagai Ayah Nin. Sukri hanya bercerita bahwa Lastri digiring beberapa laki paruh baya di ladang jagung. Dan beberapa bulan kemudian perut Ibunya mulai membesar.
Beberapa tahun setelah Nin menikah, Nin berusaha untuk melupakan kebenciannya terhadap kuncung. Dan berusaha menerima kembali kehadiran kuncung sebagai sayur mayur di rumahnya atas permintaan suaminya. Ketika Nin sudah mulai melupakan akan masa lalunya pada kuncung. Teror kuncung itu kembali datang ke rumah Nin. Dan ternyata yang meletakkan kuncung-kuncung dirumahnya adalah perempuan berlesung pipi yang sangat Ia kenal...

Kamis, 10 November 2011

MAKALAH PERILAKU KEAGAMAAN SISWA



Perilaku Keagamaan Siswa

1.   Pengertian Perilaku Keagamaan
Pengertian perilaku keagamaan dapat dijabarkan dengan cara mengartikan perkata. Kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.[1] Sedangkan kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang berarti sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Kata keagamaan itu sudah mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” yang mempunyai arti sesuatu (segala tindakan) yang berhubungan dengan agama.[2]
Dengan demikian perilaku keagamaan berarti segala tindakan itu perbuatan atau ucapan yang dialkukan seseorang sedangkan perbuatan atau tindakan serta ucapan tadi akan terkaitannya dengan agama, semuanya dilakukan karena adanya kepercayaan kepada Tuhan denagn ajaran, kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan.
Di dalam agama ada ajaran-ajaran yang dilakukan bagi pemeluknya-pemeluknya, bagi agama Islam, ada ajaran yang harus dilakukan dan adapula yang berupa larangan. Ajaran-ajaran yang berupa perintah yang harus dilakukan diantaranya adalah sholat, zakat, puasa, haji, menolong orang lain yang sedang kesusahan dan masing banyak lagi yang bila disebutkan disini tidak akan tersebutkan semua. Sedangkan yang ada kaitannya dengan larangan itu lagi banyak seperti, minum-minuman keras, judi, korupsi, main perempuan dan lain-lain.
Di dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung banyak aktivitas yang telah kita lakukan baik itu yang ada hubungannya antara makhluk dengan pencipta, maupun hubungan antara makhluk dengan sesama makhluk, itu pada dasarnya sudah diatur oleh agama.

Kamis, 20 Oktober 2011

MAKALAH PERILAKU ISLAM


BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah agar supaya kita mengetahuiapa itu kepribadian dan prilaku keagamaan. Dimana pada masa sekarang ini atau pada daerah kita mungkin banyak orang yang mungkin belum mengetahui tentangapa itu kepribadian dan prilaku keagamaan.Disini kami akan mencoba membahas untuk menjelaskan apa itu kepribadian dan prilaku keagamaan, kemudian bagian dari kepribadian yang paling hakiki atauterpenting. Pendapat tersebut hanya dapat dijelaskan dengan menelaah terlebihdahulu. Dengan kata lain, menelaah jawaban atas pertanyaan: “Apakahsesungguhnya manusia itu”. Mengenai manusia akan mewarnai pendapatseseorang mengenai bagian yang dianggap hakiki dari kepribadian dan padaakhirnya menentukan tentang kepribadian.
B. Rumusan Masalah.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalahini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan prilaku lahir dan batin islami

Sabtu, 15 Oktober 2011

Demokrasi dalam Perspektif Islam


Pendahuluan

            Di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin telah lama muncul sistem kehidupan yang bernama demokrasi dan telah diadopsi oleh hampir seluruh negeri-negeri Islam dan masyarakatnya. Sebagian menerimanya secara total tanpa reserve, sebagian mencoba mengkompromikannya dengan Syariat Islam, dan sebagian kecil lagi menolaknya mentah-mentah dan hanya menginginkan Syariat Islam saja yang diterapkan sebagai sistem kehidupannya.
Hakikat demokrasi yang sebenarnya adalah proses penetapan hukum di tengah-tengah manusia berdasarkan kehendak rakyat secara mayoritas. Ide demokrasi yang dikembangkan oleh Voltaire dan Montesquie dalam konteks kenegaraan ini sebenarnya telah menetapkan manusia sebagai pembuat hukum (Musyarri’), bukan Al Khaliq. Dalam format negara demokrasi, akan dianggap tidak demokratis kalau hukum yang ditetapkan berdasarkan hukum Tuhan. Oleh karena itu, ide demokrasi ini sebenarnya adalah proses pemisahan agama dari negara (fashluddin ‘an dawlah). Falsafah Barat, the grand process of modernization, berpijak pada pemisahan masyarakat politik dari agama dan dari strukutur agama (uneklesastikal structure).
Bagi kaum Muslim, hakikat demokrasi seperti diatas sebenarnya merupakan bentuk pengingkaran terhadap seluruh dalil yang qath’i tsubut (pasti sumbernya) dan qath’i dalalah (pasti pengertiannya) yang mewajibkan kaum muslim untuk mengikuti syariat Allah. Dan menolak segala sistem hukum yang bertentangan dengan syariat-Nya. Kehati-hatian kita agar tidak terjerumus ke dalam apa yang dianggap kafir, dzalim, fasik oleh Allah merupakan sebuah keniscayaan. Jika seorang menerima hakikat demokrasi, seraya mengesampingkan hukum Allah atau membenamkan hukum Allah sebagai sebuah keusangan karena takut dikatakan tidak demokratis, maka pandangan ini dapat menjerumuskannya kedalam kekafiran, kedzaliman atau kefasikan.

Sabtu, 08 Oktober 2011

LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA




1. Pendahuluan
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan, maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa lampau, yang dibandingkan dengan manusia sekarang, telah sangat tertinggal baik kualitas kehidupan maupun proes-proses pembedayaannya. Secra ekstrim bahkan dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut.
Dalam konteks tersebut, maka kemajuan peradaban yang dicapai umat manusia dewasa ini, sudah tentu tidak terlepas dari peran-peran pendidikannya. Diraihnya kemajuan ilmu dan teknologi yang dicapai bangsa-bangsa di berbagai belahan bumi ini, telah merupakan akses produk suatu pendidikan, sekalipun diketahui bahwa kemajuan yang dicapai dunia pendidikan selalu di bawah kemajuan yang dicapai dunia industri yang memakai produk lembaga pendidikan.

Rabu, 28 September 2011

PERAN LEMBAGA


PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Lembaga Pendidikan Tinggi Islam harus dapat memainkan perannya yang tepat dalam usaha pencapaian serta peningkatan kemajuan dan kesejahteraan umat Islam. Buat uamt Islam di Indonesia hal itu juga berarti pencapaian dan peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Keberhasilan peran itu diindikasikan oleh kemampuan lulusannya dalam menjalankan pekerjaannya dalam masyarakat sehingga membawa kemajuan dalam lingkungan pekerjaannya khususnya dan kemajuan masyarakat pada pumumnya. Dengan begitu ia menjadi kader bangsa atau umat yang berharga.
Lembaga pendidikan tinggi ada yang Universitas dan Sekolah Tinggi yang tujuan utamanya adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum dan luas. Dalam universitas dikembangkan penguasaan Iptek berbagai disiplin ilmu yang dilakukan melalui berbagai fakultas atau departemen, sedangkan Sekolah Tinggi hanya mengembangkan satu disiplin ilmu. Selain itu ada Sekolah Tinggi Kejuruan dan Politeknik yang terutama mendidik mahasiswa untuk penguasaan satu disiplin ilmu secara praktis, meskipun tidak mengabaikan dasar ilmu pengetahuan. Keseluruhan lembaga pendidikan tinggi itu penting bagi kemajuan masyarakat. Dalam lingkungan Islam semua lembaga pendidikan tinggi sudah dikembangkan sebagaimana dilakukan antara lain oleh Muhammadiyah, Al Azhar dan lainnya. Selain itu ada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang terutama diselengarakan Pemerintah untuk mendalami agama Islam dalam segala aspeknya. Dalam Universitas milik organisasi Islam juga sering ada fakultas yang khusus mendalami agama Islam.

Jumat, 23 September 2011

30 TIPS EDUCATE CHILDREN

 
Child is a mandate that we must guard as possible. A good education early on will shape the character of children. Here are some tips for educating children
30 TIPS EDUCATE CHILDREN
Where have visible signs tamyiz on a child, thenhe should get serious attention and supervisionenough. Surely his heart like translucent pearls are readyaccept everything that is coloring. When familiarized with thegood thing, then it will develop with kindness, so thatparents and educators participate reward. Conversely,if he is accustomed to bad things, then he will grow tougliness. So parents and pedidiknya also bear a burdenhence.
Therefore, should not parents and educators neglectthis great responsibility by neglecting a good educationand cultivation of good manners to her as part of its rights.Between morality-morality and tips in educating children is asfollows:
1. Children should be educated to eat with his right hand, readbasmalah, starting with the most close to him and notprecedes the meal before the others (the older, red).Then forbid it from watching the food and the person beingeat.
2. He commanded not to rush the meal. Shouldchew well and do not put food inmouth before it runs out of the mouth. Send him to be cautious anddo not let dirty clothes.
3. Should be trained not to extravagance in eating (mustdisposable dishes of fish, meat etc.) so as not to causeimpression that the meal should be with him. Also taught to make them lessmuch to eat and give praise to such a child. It isto prevent from bad habits, which is only concerned with the stomachonly.