Kamis, 29 Maret 2012

BERMAIN DRAMA



A.    Memahami Drama
Drama adalah jenis kesusastraan yang biasanya ditulis untuk ditampilkan. Orang sering menyamakan antara drama dengan teater yang masing-masing memiliki arti yang berbeda. Drama sebenarnya merupakan teks tertulis atau naskah untuk dipentaskan. Sedangkan teater sendiri adalah pementasan dari naskah tertulis tersebut.
Biasanya drama dipentaskan oleh kelompok teater. Karya yang dipentaskan, misalnya karya kelompok itu sendiri, karya penulis indonesia atau pun karya penulis asing.

B.     Unsur Drama
Unsur drama sama dengan unsur cerpen atau novel, misalnya tema, latar, karakter, alur dan bahasa.
Dalam pementasan drama, unsur drama dapat diamati. Pementasan drama merupakan perwujudan cerita yang ada dalam naskah. Melalui sebuah pementasan drama, ekspresi, pikiran dan perasaan para tokoh dapat terlihat secara langsung. Melalui perbincangan para tokoh (dialog) yang mereka bawakan, karakter para tokoh dapat terlihat.

Rabu, 28 Maret 2012

BUMI DAN ISINYA (ATMOSFER DAN ANGKASA)

I.     PENDAHULUAN

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS Al-fatihah ayat 1).”
Memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti belajar, mengajar, makan, minum dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri (QS. An-Nahl ayat 49).”
Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, baik daratan, lautan, angkasa dan lain sebagainya untuk bukti kekuasaannya. Sebagai makhluk yang bersyukur sepatutnya untuk menjaga dan melestarikannya dengan sebaik-baiknya. Pada makalah ini kami mencoba memaparkan atmosfer dan ruang angkasa sebagi bukti kekuasaan Allah SWT. Dan tinjaunnya dari sudut pandang islam dan Al-Quran.

Selasa, 27 Maret 2012

RAHMATAN LIL ALAMIN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi, orang menyambutnya dengan gemuruh keceriaan, harapan tentang terangnya masa depan. Namun disisi lain memunculkan perdebatan dan bahkan pesimisme tentang kemuraman masa depan manusia. Globalisasi bukan sekedar suatu kenyataan yang mengisi sebuah ruang dan waktu, dalam arti realitas perkembangan kehidupan manusia. Lebih dari itu globalisasi, adalah setumpuk ide yang melampaui ruang dan waktu tertentu. Namun yang pasti banyak orang meyakini globalisasi, sebagai fase perkembangan kehidupan sosial yang mesti di terima.
Akibat dari proses ini hilanglah dimensi fitrah kemanusiaan manusia. Manusia yang setiap hari mempunyai cara pikir rasionalisme yang bertujuan semakin lama terasing dengan dirinya. Agama dan budaya yang sebelumnya menguatkan diri manusia tinggal tersisa bias-bias formalnya saja. Simbol-simbol agama tampil luar biasa di ruang publik.

Jumat, 23 Maret 2012

PENDIDIKAN PRESPEKTIF RASIONALISME

Terbenamnya Akal Budi Obyektif dan Terbitnya Akal Budi Instrumentalis

Abstrak
Filsafat rasionalisme yang percaya pada akal budi mereka memandang dunia sebagai sumber kebenaran tentang hidup, dengan mengutamakan rasio untuk memperoleh sebuah pengetahuan dan kebenaran mengganggap pengalaman tidak mungkin dapat menguji kebenaran hukum “sebab-akibat”, karena dalam kenyataannya kejadian alam yang tak terhingga ini tidak mungkin dapat diobservasi. menarik diangkat kembali dalam upaya mencandra realitas pendidikan kita yang cenderung meninggalkan studi empirik dan terkesan “melangit”. Sehingga hanya mengajarkan pada peserta didik sebuah pengetahuan abstrak yang jauh dari kenyataan. Di sisi lain, terdapat juga yang terjebak memandang dunia hanya alam materealistik, sehingga menyebabkan manusia egois dan sombong serta teralineasi dari nilai-nilai kearifan. Padahal, dengan berbagai paradigma aliran realisme, baik itu realisme tradisional maupun realism kritis—semakin menyakinkan bahwa alam beserta isinya adalah sebuah misteri yang perlu didekati bukan tataran materialistik dan mekanistik belaka. Terdapat dunia lain yang tidak bisa ditangkap dengan kekuatan nalar dan harus kita yakini keberadaanya, dan terdapat perbedaan hakiki antara manusia dengan benda-benda yang dipelajari ilmu alam. Filsafat realisme dengan begitu sebenarnya mengajarkan bagaimana kita bisa belajar pada alam nyata dengan  konsep integralistik, sebuah cara pandang yang tidak memisahkan antara yang materi dan immateri, supaya menimbulkan harmoni antara manusia dengan Tuhan dan alam sekitarnya.

Keata Kunci: Realisme, Pendidikan dan Pengalaman Nyata.           

PENDIDIKAN PRESPEKTIF RASIONALISME


BELAJAR DI ALAM NYATA

Abstrak
Filsafat realisme yang memandang dunia sebagai sebuah fakta objektif, dengan penekanan pada pengalaman empirik dalam memperoleh sebuah pengetahuan, menarik diangkat kembali dalam upaya mencandra realitas pendidikan kita yang cenderung meninggalkan studi empirik dan terkesan “melangit”. Sehingga hanya mengajarkan pada peserta didik sebuah pengetahuan abstrak yang jauh dari kenyataan. Di sisi lain, terdapat juga yang terjebak memandang dunia hanya alam materealistik, sehingga menyebabkan manusia egois dan sombong serta teralineasi dari nilai-nilai kearifan. Padahal, dengan berbagai paradigma aliran realisme, baik itu realisme tradisional maupun realism kritis—semakin menyakinkan bahwa alam beserta isinya adalah sebuah misteri yang perlu didekati bukan tataran materialistik dan mekanistik belaka. Terdapat dunia lain yang tidak bisa ditangkap dengan kekuatan nalar dan harus kita yakini keberadaanya, dan terdapat perbedaan hakiki antara manusia dengan benda-benda yang dipelajari ilmu alam. Filsafat realisme dengan begitu sebenarnya mengajarkan bagaimana kita bisa belajar pada alam nyata dengan  konsep integralistik, sebuah cara pandang yang tidak memisahkan antara yang materi dan immateri, supaya menimbulkan harmoni antara manusia dengan Tuhan dan alam sekitarnya.

Keata Kunci: Realisme, Pendidikan dan Pengalaman Nyata.            

KEBENARAN, PENALARAN, DAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF IDEALISME

PENDAHULUAN
Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani “philosophia” dan “philosophos”. Menurut bentuk kata, seorang philosphos adalah seorang pencinta kebijaksanaan. Sebagian lain mengatakan bahwa filsafat adalah cinta akan kebenaran. Filsafat sering pula diartikan sebagai pandangan hidup. Dalam dunia pendidikan, filsafat mempunyai peranan yang sangat besar. Karena, filsafat yang merupakan pandangan hidup iku menentukan arah dan tujuan proses pendidikan.
Oleh karena itu, filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Sebab, pendidikan sendiri pada hakikatnya merupakan proses pewarisan nilai-nilai filsafat, yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan yang lebih baik atau sempurna dari keadaan sebelumnya.
Ajaran filsafat adalah hasil pemikiran sesorang atau beberapa ahli filsafat tentang sesuatu secara fundamental. Dalam memecahkan suatu masalah terdapat pebedaan di dalam penggunaan cara pendekatan, hal ini melahirkan kesimpulan-kesimpulan yang berbeda pula, walaupun masalah yang dihadapi sama. Perbedaan ini dapat disebabkan pula oleh factor-faktor lain seperti latar belakangpribadi para ahli tersebut, pengaruh zaman, kondisi dan alam pikiran manusia di suatu tempat.
Ajaran filsafat yang berbada-beda tersebut, oleh para peneliti disusun dalam suatu sistematika dengan kategori tertentu, sehingga menghasilkan klasifikasi. Dari sinilah kemudian lahir apa yang disebut aliran filsafat. Aliran Idealisme/Spritualisme, yang mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia.
Terdapat banyak alasan untuk mempelajari filsafat pendidikan, khususnya apabila ada pertanyaan rasional yang seyogyanya tidak dapat dijawab oleh ilmu atau cabang ilmu-ilmu pendidikan. Pakar dan praktisi pendidikan memandang filsafat yang membahas konsep dan praktik pendidikan secara komprehensif sebagai bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Terlebih lagi, di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang melaju sangat pesat, pendidikan harus diberi inovasi agar tidak ketinggalan perkembangan serta memiliki arah tujuan yang jelas. Di sinilah perlunya konstruksi filosofis yang mampu melandasi teori dan praktek pendidikan untuk mencapai keberhasilan substantif.

Sabtu, 10 Maret 2012

MAKALAH ZAKAT DALAM ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN 
A.      Latar Belakang Masalah
Dalam ajaran Islam, zakat menempati posisi yang sangat penting yang kedudukannya disejajarkan dengan shalat, puasa dan haji. Akan tetapi, dewasa ini teori hanya tinggal teori dan prakteknya selalu lebih sulit. Banyak ayat Al-Qur'an dan Hadits yang menerangkan tentang kewajiban zakat, keutamaan berzakat, hikmahnya zakat, bahkan ancaman bagi para penentang dan pengingkar zakat. Namun masih banyak  orang yang enggan mengeluarkan zakat. Selain alasan tidak tahu, lebih banyak karena faktor tidak mau tahu dan cinta hata yang berlebihan.
Bahkan kadang-kadang terminologi zakat dipandang dari sudut yang sempit, mengeluarkan zakat berarti mengurangi harta yang telah dicari dengan susah payah. Padahal dengan berzakat berarti secara tidak langsung telah membarokahkan hartanya.