Minggu, 08 Januari 2012

MAKALAH ALIRAN WAHABIYAH


ALIRAN WAHABIYAH
A.      Pendahuluan
Hampir dalam seluruh perjalanan kemanusiaan, agama mempunyai perananan penting bagi perjalanan bagi kemanusiaan. Faktor-faktor teologis selalu menjadi alasan-alasan tertentu untuk mengesahkan pendapat atau mendapat suatu legitimasi. Ini menandakan bahwa agama mendapatkan peranan penting. Jika melihat sejarah kemanausiaan, kita dapat melihat pertikaian antar golongan tertentu disebabkan karena motif agama, walaupun motif politik juga sebenarnya tetap melatar belakanginya, seperti peristiwa pembelotan kelompok khawarij yang tidak puas terhadap keputusan Ali menerima perdamaian dari Muawiyah, mereka menggunakan dalil agama sebagai penguatan atas pendapat politiknya. Jika ditelusuri lebih jauh keberadaan Syi’ah sendiri juga merupakan peristiwa politik yang dilegitimasi oleh agama karena ketidak puasan mereka terhadap keholifahan saat itu yan bukan dari golongan ahlul bait. Selain itu kita juga melihat peristiwa besar yang terjadi yaitu Perang salib yang melibatkan peperangan dua agama samawi Islam dan Kristen, dimana para tentara Kristen memakai symbol salib sebagai pengobar semangat mereka.
Dari situlah hampir-hampir motif teologis juga ikut memainkan peranannya dalam setiap proses politik yang terjadi, fenomena ini hampir terjadi dibanyak negara, terutama negara-negara timur tengah yang mayoritas Islam ataupun negara-negara di Eropa seperti Italia dan yang lainnya. Bahkan kedudukan agama bisa mempengaruhi suatu negara sehingga suatu aliran agama tertentu bisa menjadi Mazdhab yang sah bagi negara tersebut, seperti Mazdhab Mu’tazilah yang pernah menjadi mazdhab resmi dalam pemerintahan Al mu’tasim dan beberapa pemerintahan Abbasyiah. Gejala tersebut nampaknya juga dapat kita lihat sampai sekarang, banyak negara yang menyandingkan antara agama dan politik, sehingga agama sangat berpengaruh terhadap sistem politik suatu negara. Dan yang menjadi pembahasan penulis disini adalah Arab Saudi yang menyandingkan Wahabiyah sebagai faham resmi negara. Penyandingan antara faham Wahabi dengan sistem pemerintahan Arab Saudi sudah sejak lama terjadi sebelum Kerajaan arab Saudi berdiri.
Persatuan Antara Wahabiyah dan Muhammad bin Saud sendiri muncul selain bermula dari faktor teologis, juga didasari oleh faktor politis. Kemudian gerakan tersebut berupaya untuk membebaskan bangsa Arab dari pemerintahan Kerajaan Turki yang menguasai negara Arab pada masa itu. Mereka menganggap orang-orang Turki yang menguasai waktu itu, bukanlah dari golongan Arab.(wahabi pembemrontak) . Muhammad bin Saud yang merupakan pemimpin kabilah Arab berjuang untuk melakukan pembebasan kemudian mendapat sokongan Inggris yang berusaha memecah belah Islam kemudian berjaya memerintah Arab Saudi.. Kerajaan Turki gagal membendung kebangkitan Muhammad bin Saud dan perkembangan gerakan Wahabi karena sibuk memnperkokoh penyebaran Islam di Eropa dan menghadapi perpecahan dalam pemerintahannya sendiri.