Minggu, 27 Mei 2012

KEKUASAAN DAN PENGARUH KEPEMIMPINAN




       I.            PENDAHULUAN
Konsep kepemimpinan dan kekuasaan telah melahirkan suatu minat yang hidup, diskusi, dan kadang-kadang menimbulkan kekaburan sepanjang perkembangan pemikiran manajemen. Konsep kekuasaan (power) erat sekali hubungannya dengan konsep kepemimpinan. Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Dengan memberikan hubungan yang menyeluruh antara kepemimpinan dan kekuasaan Hersey, Blanchard dan Natemeyer merasakan bahwa para pemimpin seharusnya tidak hanya menilai perilakunya sendiri agar mereka dapat mengerti bagaimana mereka mempengaruhi orang lain, akan tetapi  juga mereka harus meniti posisi mereka dan cara menggunakan  kekuasaan.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Kepemimpinan, Asas-asas Kepemimpinan dan Fungsi  Kepemimpinan.
B.     Teori Organisasi Kepemimpinan.
C.    Pengertian Kekuasaan dan Bentuk Kekuasaan.
D.    Dinamika Kekuasaan.
 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kepemimpinan, Asas-asas Kepemimpinan dan Fungsi Kepemimpinan
v Pengertian Kepemimpinan
            Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.[1]
            Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin. [2]
Menurut  Chung dan Megginson, kepemimpinan adalah kesanggupan mempengaruhi perilaku orang lain dalam suatu arah tertentu.[3]

v Asas-asas Kepemimpinan
1.      Kemanusiaan adalah mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan manusia oleh manusia untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu, demi tujuan-tujuan human.
2.      Efisien adalah efisiensi teknis maupun social, berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber, materi dan jumlah manusia atas prinsip penghematan, adanya nilai-nilai ekonomis, serta asas-asas manajemen modern.
3.      Kesejahteraan dan Kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan yang lebih tinggi.[4]
v Fungsi Kepemimpinan
1.      Fungsi pemimpin dalam suatu satuan system social tidak lebih dari pengaruh yang sifatnya social interaktif.[5]
2.      Fungsi kepimpinan adalah memandu, menuntut, membimbing, membangun, member atau membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.[6]
B.     Teori Organisasi Kepemimpinan
Untuk mempengaruhi para bawahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada warna dan corak sendiri yang dalam perkembangan tersebut merupakan pendekatan organisasi. Teori organisasi dapat dibedakan menjadi:
1.      Teori otokratis adalah aktivitas dalam organisasi akan berjalan lancar apabila segala sesuatu ada ditangan pimpinan, segala keputusan ada di tangan pimpinan.
2.      Teori demokratis adalah aktivitas dalam organisasi akan dapat berjalan lancar apabila segala masalah yang dihadapi oleh organisasi dipecahkan secara bersam antara pimpinan dengan para bawahan.
3.      Teori kebebasan adalah segala aktivitas dalam organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil mencapai tujuan, kepada para bawahan di berikan kebebasan untuk memutuskan segala masalah yang dihadapi, kemudian melaksanakannya sesuai keinginannya.
4.      Teori paternalism adalah segala aktivitas dalam organisasi dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan.
5.      Teori personal atau teori pribadi adalah segala aktivitas dalam organisasi dapat berjalan lancar dan dapat mencapai sasaran atau tujuan.
6.      Teori non personal atau non pribadi adalah segala aktivitas dalam organisasi akan dapat berjalan baik apabila hubungan dalam organisasi berlangsung secara tidak langsung.[7]
Kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard adalah didasarkan pada saling berhubungannya di antara hal-hal berikut ini:
1)      Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan,
2)      Jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pimpinan,
3)      Tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi atau tujuan tertentu.
Konsepsi ini telah dikembangkan untuk membantu orang menjalankan kepemimpinan dengan tanpa memperhatikan peranannya, yang lebih efektif di dalam interaksinya dengan orang lain setiap harinya. Konsepsi ini melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya kepemimpinan yang efektif dan tingkat kematangan para pengikutnya.
Dalam hubungannya denga perilaku pemimpinan ini, ada dua hal yang biasanya dilakukan olehnya terhadap bawahan atau pengikutnya, yakni: perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung.
Perilaku mengarahkan dapat diartikan sejauh mana seorang pemimpin melibatkan dalam komunikasi satu arah. Komunikasi satu arah tersebut dapat berbentuk, menetepkan peranan yang seharusnya dilakukan pengikut, memberitahukan pengikut apa, di mana dan bagaimana melakukan hal tersebut, dan melakukan pengawasan secara ketat terhadap pengikut.
Perilaku mendukung adalah sejauh mana melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi, dan melibatkan pengikut dalam pengambilan keputusan.
C.    Pengertian Kekuasaan dan Bentuk Kekuasaan
v Pengertian Kekuasaan
Menurut Max Weber Kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor didalam suatu hubungan sosial baerada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Menurut Walterd Nord, Kekuasaan adalah sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berada secara jelas dari tujuan lainnya.
Menurut Bierstedt, Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.[8]
Menurut teori demokrasi klasik, Kekuasaan adalah organisasi-organisasi pilitik berada ditangan mayoritas anggota organisasi,seperti: Kekuasaan dipandang sebagai suatu kesatuan dengan otoritas, dan otoritas didasarkan pada kemauan mayoritas tersebut sebagaimana diungkapan melalui proses pemilihan.[9]        

v Bentuk Kekuasaan
Ø  Kekuasaan paksaan (Coercive power)
Kekuasaan berdasarklan rasa takut, pemimpin yang mempunyai kekusaan jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengenakan hukuman, dampratan, atau pemecatan.
Ø  Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power)
Kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin.
Ø  Kekuasaan penghargaan (Reward power)
Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan atau hadiah bagi orang lain.
Ø  Kekuasaan referensi (referent power)
Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dari seorang pemimpin.
Ø  Kekuasaan informasi (informasi power)
Kekuasaan ini bersumber karena adanya ekses informasi yang dimiliki oleh pemimpin yang dinilai sangat berharga oleh pengikutnya.
Ø  Kekuasaan hubungan (connection power)
Kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang dijalin oleh pimpinan organisasi.
Dinamika Kekuasaan
1.      Penyusunan Organisasi
Dalam urutan yang klasik, seseorang yang menginginkan kekuasaan memberikan suatu sistem ade yang dapat hidup terus dan memperoleh kekuasaan dari sistem tersebut dengan menyusun dan melaksanakan organisasi. Apabila hal ini dilembagakan oleh organisasi, maka kekuasaanyang disahkan menjadi wewenang.
2.      Gabungan Kekuasaan
Dalam suatu organisasi jarang sekali ada seseorang memegang semua kekuasaan. Oleh karena itu pada umumnya organisasi mempunyai suatu gabungan atau persatuan dimana para anggota dapat bersama-sama meningkatkan kekuasaannya untuk menghasilkan sejumlah kekuasaan yang diperlukan oleh organisasi guna melaksanakan tugasnya.
3.      Kekuasaan Manajer
Manajer mempunyai posisi kekuasaan khusus dalam organisasi. Kekuasaan dalam setiap masyarakat menjadi milik orang-orang yang mengendalikan mekanisme-mekanisme yang berubah dalam organisasi.[10]
 IV.            KESIMPULAN
Istilah pemimpin atau kepemimpinan dengan kekuasaan mempunyai relevansi yang cukup tinggi. Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Untuk mempengaruhi, membutuhkan kekuasaan. Sedangkan kekuasaan itu sendiri merupakan potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Ini berarti bahwa kekuasaan adalah merupakan suatu sumber yang memungkinkan seorang pemimpin mendapatkan hak untuk mengajak, meyakinkan, dan mempengaruhi orang lain.
    V.            PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga apa yang terdapat dalam pembahasan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun pemaparannya. Kami selaku pemakalah mohon maaf, dan tidak lupa kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan makalah yang akan datang. Amin.




[1] Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008)hlm. 262
[2] DR. Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1994)hlm. 5
[3] Stan Kossen, Aspek Manusiawi Dalam Organisasi, (Jakarta: Erlangga. 1993) hlm. 181
[4] DR. Kartini Kartono, Op. Cit, hlm. 81-82
[5] Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir, Identifikasi Faktor-faktor Oponion Leader Inovatif Bagi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2001) hlm. 22
[6] DR. Kartini Kartono, Op. Cit, hlm. 81
[7] Drs. Ig. Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2003) hlm. 267-268
[8] Miftah Thoha, Op. Cit, hlm. 330                                          
[9] Roderick Martin, Sosiologi Kekuasaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), hlm. 245
[10] Drs. Moekijat, Koordinasi Suatu Tinjauan Teoritis, (Jakarta: CV. Mandar Maju, 1994),hlm. 72-74

Tidak ada komentar:

Posting Komentar