PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Lembaga Pendidikan Tinggi Islam harus dapat memainkan perannya yang tepat dalam usaha pencapaian serta peningkatan kemajuan dan kesejahteraan umat Islam. Buat uamt Islam di Indonesia hal itu juga berarti pencapaian dan peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Keberhasilan peran itu diindikasikan oleh kemampuan lulusannya dalam menjalankan pekerjaannya dalam masyarakat sehingga membawa kemajuan dalam lingkungan pekerjaannya khususnya dan kemajuan masyarakat pada pumumnya. Dengan begitu ia menjadi kader bangsa atau umat yang berharga.
Lembaga pendidikan tinggi ada yang Universitas dan Sekolah Tinggi yang tujuan utamanya adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum dan luas. Dalam universitas dikembangkan penguasaan Iptek berbagai disiplin ilmu yang dilakukan melalui berbagai fakultas atau departemen, sedangkan Sekolah Tinggi hanya mengembangkan satu disiplin ilmu. Selain itu ada Sekolah Tinggi Kejuruan dan Politeknik yang terutama mendidik mahasiswa untuk penguasaan satu disiplin ilmu secara praktis, meskipun tidak mengabaikan dasar ilmu pengetahuan. Keseluruhan lembaga pendidikan tinggi itu penting bagi kemajuan masyarakat. Dalam lingkungan Islam semua lembaga pendidikan tinggi sudah dikembangkan sebagaimana dilakukan antara lain oleh Muhammadiyah, Al Azhar dan lainnya. Selain itu ada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang terutama diselengarakan Pemerintah untuk mendalami agama Islam dalam segala aspeknya. Dalam Universitas milik organisasi Islam juga sering ada fakultas yang khusus mendalami agama Islam.
Dalam lembaga pendidikan tinggi harus ada pendidikan yang membentuk kepribadian yang bermutu, pendidikan professional yang dilandasi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi, serta ada lingkungan pendidikan yang mendukung pelaksanaan dua hal di atas.
Pembentukan kepribadian yang bermutu ditentukan oleh kepemimpinan yang tepat dari pimpinan lembaga serta seluruh tenaga pendidik dan administrasi. di satu pihak. Sedangkan di pihak lain ditentukan pula oleh penyelenggaraan kehidupan mahasiswa dalam berbagai organisasi dan kegiatannya. Kepemimpinan perguruan tinggi yang baik adalah yang dapat bersikap Tut Wuri Handayani, artinya memberikan kesempatan luas kepada para mahasiswa untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupannya secara otonom dengan selalu menjaga hubungan dan komunikasi yang dekat antara pimpinan lembaga dengan para mahasiswa. Memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa harus disertai pemberian nasehat dan pertimbangan yang jujur dan serieus agar para mahasiswa mengetahui apa dan bagaimana yang oleh pimpinan lembaga dianggap cara bertindak yang baik dan mana yang dijauhi. Harus pula disertai kritik dan koreksi apabila para mahasiswa kurang dapat menggunakan kesempatan yang diberikan itu secara bermanfaat bagi kehidupan mahasiswa secara keseluruhan maupun untuk masyarakat pada umumnya . Hubungan dekat antara para tenaga pengajar atau para dosen dengan mahasiswa juga amat diperlukan untuk membimbing mahasiswa ke arah yang diinginkan. Harus dijauhi sikap yang masih sering ada bahwa seorang tenaga pengajar tidak mau berdiskusi dengan mahasiswa serta mengambil sikap bahwa pengajar selalu benar pikirannya. Sikap pimpinan lembaga harus menimbulkan rasa hormat dan respek yang timbul secara alami pada mahasiswa dan bukan karena dipaksakan.
Lembaga pendidikan tinggi Islam harus pula berhasil membentuk kader umat Islam yang membawa kemajuan umat dalam rangka Kebangkitan Islam. Oleh sebab itu kepribadian yang terbentuk pada mahasiswa haruslah kepribadian Islam yang sesuai dengan inti ajaran Islam. Bukan kepribadian yang berpandangan picik dan sempit, melainkan yang berpandangan luas dengan wawasan yang menghargai pluralitas. Bersikap penuh toleransi berdasarkan pandangan kemanusiaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal, tetapi juga tahu menjaga prinsip yang dianut serta harga diri yang bermartabat. Sikap demokratis yang mengakui perbedaan tetapi juga menyadari pentingnya persatuan. Para mahasiswa dididik untuk dapat berpikir secara mandiri dan kritis serta diusahakan terwujudnya keseimbangan antara ratio dan emosi. Namun juga timbulnya kesadaran bahwa harus ada kemampuan berbuat dan pentingnya implementasi dari berbagai teori dan konsep yang dimiliki. Perlu diusahakan agar lambat laun dapat dihilangkan satu sifat bangsa Indonesia, termasuk umat Islamnya, yang menunjukkan kesenjangan yang lebar antara perbuatan dan perkataan. Ini semua sebetulnya termasuk dalam ajaran Islam, tetapi belum diwujudkan sebagaimana mestinya.
Sebagai umat Islam yang hidup di Indonesia ditumbuhkan kesadaran bahwa Panca Sila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia serta pandangan hidup bangsa yang dianut sejak permulaan kemerdekaan bukan hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sebaliknya malahan nilai-nilai Panca Sila dan ajaran Islam justru banyak persamaannya. Oleh sebab itu umat Islam di Indonesia juga menjunjung tinggi Panca Sila sebagai Dasar Negara. Dan karena itu umat Islam di Indonesia senantiasa memperjuangkan kelangsungan hidup Republik Indonesia berdasarkan Panca Sila. Ini semua perlu menjadi kesadaran kader Islam di Indonesia untuk menjamin keberhasilan Kebangkitan Islam.
Kemudian lembaga pendidikan tinggi itu harus menyajikan pendidikan professional yang bermutu.. Oleh sebab itu harus ada kemampuan untuk menarik tenaga pengajar yang tinggi mutunya dan terkenal derajat keilmuannya dalam masyarakat dan khususnya di dunia akademis. Perlu ada kemampuan untuk membentuk daya tarik bagi para ilmuwan yang bermutu tinggi. Daya tarik itu biasanya terwujud kalau ada suasana yang dinilai baik oleh dunia cendekiawan, tersedianya dukungan administrasi yang baik seperti tingkat penghasilan yang memuaskan serta perumahan dan angkutan yang cocok, dan adanya fasilitas pendidikan yang cukup bermutu dan memadai bagi berbagai mata kuliah. Sebab itu penyediaan berbagai fasilitas pendidikan adalah amat perlu, terutama adanya perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku berharga dalam aneka ragam disiplin ilmu, baik yang lama maupun baru, berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Juga adanya jurnal atau majalah professi dari sumber nasional maupun internasional. Di samping itu tidak dapat ditinggalkan hadirnya Pusat Informasi yang meliputi kemampuan komputer yang dapat mendukung studi para mahasiswa dengan menjangkau berbagai sumber nasional dan internasional.
Pendidikan professional tidak hanya membentuk seorang yang cakap dalam professi tertentu, tetapi lebih penting adalah terbentuknya kemampuan berpikir yang dapat mencapai tingkat kreativitas makin tinggi serta mampu mengimplementasikan hasil kreativitasnya. Dengan begitu yang diusahakan bukan hanya seorang pekerja dan pelaksana yang mahir dan cekatan, tetapi juga seorang pemimpin dalam professinya yang sanggup membawa lingkungannya kepada pencapaian cakrawala baru. Sebab itu studi di lembaga pendidikan tinggi bukan hanya menumpuk data dan informasi dalam benak masing-masing, melainkan membentuk pengetahuan dan kemampuan belajar sepanjang umur dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dapat dijangkau. Studi demikianlah yang perlu dikembangkan oleh pimpinan lembaga pendidikan tinggi Islam serta segenap tenaga pendidik dan administrasi yang mendampinginya.
Kalau lembaga pendidikan tinggi itu menjadi terkenal karena kualitas tersebut di atas, maka pasti ada daya penarik bagi para lulusan terbaik pendidikan menengah untuk menjadi mahasiswa di lembaga itu.
Juga harus terwujud satu lingkungan berupa kampus yang dibangun secara menarik. Tentu makin banyak kemudahan dan rekreasi yang dapat disediakan, termasuk berbagai kegiatan olahraga, makin menarik kehidupan dalam kampus itu. Kegiatan bersama dalam aneka kegiatan olahraga dan sosial akan mendekatkan hubungan antara para mahasiswa, antara pimpinan dan tenaga pendidik serta administrasi, dan antara mahasiswa dengan pimpinan lembaga serta tenaga pendidik dan administrasi. Lembaga pendidikan tinggi yang dapat membentuk tim dalam aneka ragam cabang olahraga yang turut bertanding dalam kompetisi nasional sangat merangsang kehidupan kampus yang menggairahkan. Lingkungan kampus harus dijaga kebersihan dan keselarasannya agar mendukung terciptanya suasana yang menarik. Lingkungan alam kampus yang berisi taman dengan pohon-pohonan yang rindang serta bunga-bunga yang beraneka warna, dengan danau dan sungai yang mengalirkan air bersih akan sangat mendukung suasana kampus yang penuh harmoni.
Lembaga pendidikan tinggi yang dibentuk harus disesuaikan dengan kemampuan pengadaan segala macam fasilitas ini. Sebab lebih penting menjamin mutu ketimbang mengadakan sesuatu yang besar tanpa mutu. Untuk mengadakan satu universitas tentu diperlukan kampus dan fasilitas serta tenaga pendidik yang jauh lebih besar dan banyak dari pada mengadakan satu sekolah tinggi yang mendidik satu jurusan saja. Akan tetapi lebih baik mempunyai satu sekolah tinggi, bahkan satu akademi yang bermutu tinggi ketimbang menyelenggarakan satu universitas yang kurang dapat menarik tenaga pendidik bermutu, kurang mampu mengadakan perpustakaan yang memadai dan kurang dapat membangun satu kehidupan kampus yang dinamis. Sebab lulusan universitas semacam itu sedikit kemungkinannya untuk menghasilkan prestasi kerja tinggi, kecuali yang bersangkutan mengusahakan sendiri peningkatan kemampuan professionalnya. Sebaliknya satu akademi yang bermutu akan menghasilkan tenaga professional yang bermutu dan berharga bagi masyarakat, sekalipun untuk tingkat di bawah sarjana satu.
Dalam lembaga pendidikan tinggi Islam kehidupan yang selaras itu harus pula diwujudkan dengan adanya kegiatan spiritual yang tepat. Mesjid kampus menjadi pusat aneka ragam kegiatan sosial yang tidak hanya diramaikan oleh para penghuni kampus tetapi juga menarik pengunjung dari sekitarnya.
Itu semua memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Bagi lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia yang swasta berarti bahwa harus ada yayasan yang mampu mengusahakan pembiayaan itu dengan sebaik-baiknya. Namun yayasan dan pimpinannya tidak hanya harus melihat faktor pembiayaan saja, melainkan harus pula menghayati bahwa yang dilakukan adalah satu usaha kependidikan. Sebab itu tidak boleh ada sikap komersialisme yang melihat lembaga pendidikan sebagai usaha yang berfungsi semacam sapi perah semata-mata, sebab lembaga pendidikan bukan usaha yang berorientasi profit. .
Semakin berhasil lembaga pendidikan itu dalam mewujudkan kewajibannya, yaitu menciptakan lulusan yang bermutu dalam menjalankan fungsinya dalam masyarakat, semakin terjamin masa depan lembaga itu. Sebab pasti para alumni dapat diajak untuk selalu memelihara dan meningkatkan mutu alma maternya. Sebagai orang-orang yang berhasil dalam kehidupannya mereka tentu juga besar kemampuannya dalam mendukung alma maternya, termasuk dalam dukungan materi dan keuangan.
Khususnya bagi satu lembaga pendidikan tinggi Islam hal itu amat penting. Sebab kalau dapat ditunjukkan prestasi dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pada saat yang sama terwujud kehidupan spiritual dan moral yang tinggi dalam kampus, maka mau tidak mau akan meningkatkan citra Islam dalam dunia akademis pada umumnya dan dalam kehidupan umat Islam sendiri.
PENUTUP
Tidak mungkin terwujud Kebangkitan Islam dalam Abad ke 21 kalau tidak diselenggarakan pendidikan yang sesuai dengan keperluan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendidikan itu dibentuk Manusia Muslim Indonesia yang berkepribadian tinggi sehingga dapat menjalankan fungsi kepemimpinan tetapi juga fungsi pelaksana yang tangguh di berbagai aspek kehidupan bangsa. Terbentuk harga diri yang sehat dan segar yang dapat meninggalkan rasa inferior yang sekarang masih sering tampak sebagai akibat dari masa lampau ketika umat Islam selalu dipojokkan atau dipinggirkan. Umat Islam yang terdiri dari warga yang digambarkan itu pasti akan berprestasi di segala bidang kehidupan.
Terutama perlu diusahakan perbaikan kondisi serta kemampuan ekonomi umat Islam karena hal itu sangat berpengaruh terhadap penghasilan umat Islam pada umumnya, sedangkan itu berpengaruh terhadap berbagai kemampuan yang perlu dibangun. Perlu diwujudkan agar tingkat ekonomi dari warga masyarakat yang paling rendah meningkat secara merata sehingga tercapai rata-rata penghasilan yang makin tinggi. Katakanlah mencapai penghasilan rata-rata per capita sebesar 2000 dollar AS pertahun. Itu berarti bahwa kesenjangan antara golongan atas dan menengah atas di satu pihak dan golongan menengah bawah serta golongan bawah di pihak lain makin menyempit. Untuk dapat mencapai hal itu perlu diusahakan peningkatan produktivitas. Dan itu sangat dipengaruhi oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang serta adanya kemampuan manajemen yang menghasilkan efektivitas dan efisiensi.
Juga hasil pendidikan itu harus dapat mewujudkan penguasaan dan penyebaran informasi yang makin bermanfaat bagi umat Islam. Masa kini dan terutama masa depan umat manusia sangat dipengaruhi oleh pihak yang menguasai informasi. Kita mengalami sekarang di Indonesia betapa penyebaran informasi dikuasai oleh pihak tertentu yang pada umumnya kurang bersahabat dengan perjuangan umat Islam. Hal itu disebabkan karena kemampuan pihak tersebut untuk menguasai bagian besar dari media cetak dan media elektronika di negeri ini. Harus pula diperhatikan bahwa faktor luar negeri turut berperan aktif dalam penyebaran informasi untuk mempengaruhi cara berpikir masyarakat pada umumnya. Kita lihat betapa besar peran Internet dewasa ini di kalangan anak muda terpelajar. Kalau keadaan demikian tidak dapat diperbaiki maka hal itu akan sangat merugikan usaha umat Islam untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Dan karena itu sangat mengganggu pelaksanaan Kebangkitan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar