KISAH MANIS YANG TERKENANG
Namaku Syla. Aku anak
tunggal di keluargaku. Ayah dan Ibu sangat sayang kepadaku. Jika aku
menginginkan sesuatu, pasti terpenuhi. Ayah dan Ibu selalu mengontrol apa saja
kegiatan yang aku lakukan di luar rumah, seperti les piano, berlatih tennis,
dan kegiatan lainnya. Kadang aku kesepian di rumah, kalau ayah dan ibu belum
pulang dari kantornya. “Seperti ini tah rasanya tak punya saudara kandung, tak
bisa curhat, bercanda, nonton film dan karaokean bareng?” gumamku.
Menjelang Pagi
Pagi pun datang, alarm sudah berbunyi. Aku membuka mata perlahan-lahan,
mengambil alarm yang ada di meja, samping tempat tidur, dan aku langsung
menghentikannya. Walau mataku belum sepenuhnya terbuka, tapi aku segera
bergegas ke kamar mandi. Kuambil handuk yang berwarna kuning dari dinding
samping kamar mandi, lalu kurasakan dinginnya air yang mengalir di tubuhku,
membangunkan jiwa ragaku. Makanya aku langsung membuka mata selebar mungkin.
Setelah mandi dan Shalat Shubuh, aku langsung bersiap memakai pakaian seragam
sekolahku. Sambil memasang ikat pinggang, kubuka tirai jendela kamarku yang
berbalut warna biru muda itu. Kubuka jendela kamar, dan ku hirup udara segar di
pagi hari, benar-benar menyejukkan dan menyehatkan. Aku kembali ke cermin,
berdandan, memakai kerudung warna putih, dan bros pink yang aku jepitkan pada
dada kiriku. Tak lupa aku memakai jam tangan dan kacamata berbalut warna
cokelat yang tergeletak di meja ungu samping tempat tidurku.
Aku segera mengambil tas dan memakai sepatu. Aku keluar dari kamar, buru-buru
menuruni anak tangga. Di bawah, ibuku yang memakai baju kantor dan berkerudung
itu sudah menyiapkan sarapan pagi di meja makan. Kulihat ayah dan ibu sedang
sarapan bersama. “Selamat Pagi!” sapaku pada Ayah dan Ibu. “Pagi anak Ibu yang
cantik,” jawab Ibu sambil tersenyum manis. “Hari ini kami pulang agak sore ya,
Nak!” kata Ayah. “Iya cantik, maaf ya.. kamu gapapa kan sendirian di rumah?”
sambung Ibu. “Tidak apa-apa kok Bu! hehe” jawabku. Lalu aku duduk di kursi,
mengambil roti dan memilih selai cokelat untuk memanjakan mulutku di pagi ini.
Sesudah sarapan, aku berpamitan kepada Ayah dan Ibu. “Ibu, Ayah, aku berangkat
dulu ya.. Assalamu’alaikum.” sambil mencium tangan Ayah dan Ibu.
“Wa’alaikumsalam warahmatullah, hati hati ya, Nak” jawab Ayah dan Ibu serentak.
Karena jalan ke sekolahku dan kantor mereka tidak searah, aku berangkat sendiri
ke sekolah, tidak diantar Ayah & Ibu. Tapi aku pernah diantar oleh ayah,
saat ayah sedang libur. Aku membuka pintu, lalu keluar, kudorong gerbang
berwarna cokelat emas yang ada di halaman rumahku. Aku segera mencari taksi
untuk mempermudah transportasi ke sekolah
.
Pulang Sekolah
Aku pulang sekolah menjelang Maghrib. Aku turun dari mobil temanku, Salsha.
“Pak. Aji & Salsha, makasih udah nganterin Syla pulang ke rumah” ucapku.
“sama –sama Syla, kami langsung pulang ya, Assalamu’alaikum!” jawab Pak. Aji
ayah Salsha. “Hati hati Pak.. Wa’alaikum salam warahmatullah” Aku langsung
membuka gerbang, dan memasuki rumah. Kunaiki satu persatu anak tangga menuju
kamar. Kubuka pintu kamar dan bruuk !! Aku langsung telentang di tempat
tidurku. Sekitar 5 menit, aku lepas kerudungku dan bros pink nya. Selanjutnya
aku pergi ke kamar mandi. Setelah mandi, Shalat Maghrib dan mengaji tubuhku
terasa segar sekali. Tapi kok tiba-tiba aku ingin mendengarkan radio, tidak
tahu kenapa. Aku mendengarkan Radio di HP-ku. Aku tak peduli itu stasiun apa,
yang jelas aku ingin sekali mendengarkan radio. Baru ku buka, si penyiar radio
di stasiun tersebut memutarkan sebuah lagu, itu lagu slow, enak didengerin deh
pokoknya. Setelah selesai diputar, si penyiar itu berkata “Oke, buat para
Greysonators dimanapun berada. Tadi itu lagu yang tak asing lagi buat kalian,
yaitu dari GREYSON CHANCE - Home Is In Your Eyes atau biasa disebut HIIYE”.
Waaw, artis itu suaranya keren sekali, aku baru tau itu artis. Waaa, good good
good. Ya Allah indah sekali deh pokoknya. Aku jadi pengen liat profil artis
itu. Pasti ganteng dan keren, huahaha. Besok hari Minggu, hari libur sekolah. Mungkin
besok adalah saat yang tepat buat cari tahu artis itu. “Yang penting sekarang
aku Shalat Isya’ dulu dan tidur, baru deh besok melanjutkan pencarian” kataku
lirih. Aku membersihkan badan di kamar mandi. Setelah membersihkan badan di
kamar mandi aku bergegas untuk tidur. Suara gerbang terdengar diselingi suara
mobil. “Pasti itu ayah dan ibu” ucapku. Huh, aku menarik selimutku dan
mematikan lampu kamar. #It’s time to sleep
Pagi Hari Sekitar Jam 8
Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu. Aww, kucari profil lengkap juga fotonya.
Aku senyum-senyum sendiri ketika melihat foto Greyson Chance. Memang benar
dugaanku, dia ganteng dan keren. Dia penyanyi dari Amerika Serikat, dan
hebatnya lagi dia bisa berbahasa Indonesia ya walaupun belum selancar orang
Indonesia {ya iyalah}. Dia beragama Kristen, memang sih umumnya artis luar itu
beragama non Islam. Ku unduh semua foto dan lagunya ke laptop. Hm, mungkin
sekarang aku udah jadi GREYSONATOR.
Beberapa Minggu Kemudian
Hari ini hari Kamis, tanggal merah yang artinya sekolah libur. Hampir seminggu
sekali aku menulis pengalamanku tentang Greyson di jejaring sosial blog. Setiap
orang di negara manapun bisa melihat catatan yang aku tulis di blog, karena aku
ingin berbagi pengalaman dengan every people. Hari ini, aku menulis catatan di
blog. Setelah aku lihat pemberitahuan, ada seseorang yang membaca blog aku. Dia
mengomentari “Waw, it’s a amazing. I agree with you”. Aku sengaja setiap
mencatat di blog menggunakan dua bahasa, yaitu Bhs. Indonesia dan Inggris. Jadi
memudahkan siapapun untuk membacanya. Aku berfikir, pasti itu orang luar yang
baca blog aku. Eh, ternyata benar. Tapi, dikomentar dia, tidak tercantum nama
pengirim. Jadi aku balas “Thanks, someone. BTW what’s your name?”. 3 menit
kemudian dia juga membalas “You’re welcome Syla. My name? Mm, Greyson Chance”.
Hah, gimana ya? tuh orang ngaku-ngaku aja. Ga berpendidikan, mana mungkin
Greyson baca blog aku. “Hey you, really? But, I can’t beleive.” balasku. Tapi,
kalo memang benar?? Aneh, pasti ini Cuma rekayasa dia aja. Hm, dia balas “I
really, I’m Greyson Michael Chance !! You need evidence?? I can Syla, wait me”.
Jiaa, dia pengin aku percaya sama omongannya. Dia berani sekali untuk
membuktikan yang sebenarnya. “Ok someone, I’m waiting” jawabku lagi.
Tak lama kemudian, ternyata dia ngirim semacam video ke aku. Dan itu .......,
memang Greyson Chance yang lagi mengatakan sesuatu ke aku. Aku merasa bersalah
sama dia. Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini. Lalu dia menyambung percakapan “You
can beleive?”. Aku menjawab “I can, I’m sorry Grey. I feel guilty”. Kayaknya
Greyson marah sama aku deh, huhuhu. Dia Cuma balas “Ok, no problem. Bye”. Dia
memutus pembicaraan begitu saja. Okelah tidak apa-apa. Ini pengalaman yang tak
terlupakan bagi aku. Walau terlihat sekilas.
-- THE END --